Kamis, 30 Desember 2010

when the love reached into my heart part 17 (last part)



Siwon membawaku ke kediamannya, aku masih terus berkelik dengan pikiranku “Bagaimana dengan kyu, aku ingin pergi tapi kenapa siwon bersikap seperti ini?” mataku berkaca-kaca, tak ada respect sedikitpun darinya.
“Yura mau makan?” tawarnya, aku hanya mematung tak ingin melihat keegoisannya.
“Choi siwon” bentak mr choi, siwon yang sedang menyiapkan meja makan tersentak.
“Appa, wae?” tantangnya, appanya memelototinya dengan amarah yang meledak-ledak “Apa yang kau lakukan disini?” tanyanya kasar padaku, hatiku pun menjadi ciut, “Aku yang mengajaknya appa, aku kan sudah mengikuti kemauanmu jadi sekarang kau turuti kemauanku”
“Wae?” tukas mr choi “Aku akan menikahinya” tegas siwon, aku dan mr choi terlonjak kaget tidak kusangka siwon akan bicara seperti itu, mr choi memandang kami marah sembari memegang dadanya “Brrukkk!!” mr choi jatuh ke lantai, aku dan siwon panik dan kami pun membawanya ke rumah sakit.
Dirumah sakit..
Semua member datang untuk menjenguk ayah siwon, aku hanya terduduk merasa ini semua karena kesalahanku.
“Yura-ya” panggil siwon lirih, aku mengacuhkannya tidak ingin terlalu jauh terlibat dalam masalah ini. Ku lihat dari semua member suju tidak ada kyu disana. Ku usap air mataku dan ku hampiri ryeowook.
“Kyu mana?” tanyaku pelan, ryeowook memandang aneh “Mwo? Kyuhyun belum pulang ke asrama, bukannya kau yang akan menjemputnya di bandara?” ryeowook bertanya balik, piikiranku terus melilit “Aku kira dia sudah pulang, dia sudah tiba di seoul” tukasku. Ryeowook menggeleng “Apa ada masalah?” aku terdiam tak menjawab dan kulihat dokter keluar dari ruang darurat, dia membuka maskernya dan menghampiri kami.
“Kenapa?” tanya siwon khawatir, dokter tersenyum dan akhirnya kami mengetahui keadaan paman choi itu baik-baik saja.
@@@
Tidak ada kyuhyun dikamarnya, koper yang dibawanya saat kembali pun tidak ada.
“Kemana dia” lirihku.
“sedang apa kau terus melirik ke kamar kyu?” heechul penasaran melihat gerak geriku, aku menggeleng lemas “Aniyo..”
“Kapan aku bertemu dengannya lagi, kyu aku sangat menyayangimu kau babo, selama 3 bulan aku menunggumu tapi sekarang kau malah menghilang” aku terus memeluk gulingku.
“Yura-ya” ryeowook memanggilku sumringah, aku menoleh tak berdaya.
“Aku tahu keberadaan kyuhyun” ucapnya senang. Aku langsung turun dari tempat tidurku “Eodi?” tanyaku tergesa-gesa, ryeowook menjawab santai “Dia ada dirumahnya”, senyum yang tadi tersirat dwajahku kembali terhapus.
“Aniyo, tidak mungkin aku pergi kesana” aku sangat ingin bertemu dengan kyu, aku nekat pergi menemuinya.
Pintu gerbang yang begitu megah terbuka lebar, ku susuri sampai ke depan pintu rumahnya kyuhyun.
Ting..tong..
Ku pencet bel dengan perasaan hati-hati, pintu dibuka oleh seseorang..
“Kyuhyun-ah” panggilku perlahan, kyu memandang kearahku dan kemudian mengacuhkanku dia kembali menutup pintunya.
“Kyuhyun-ah buka pintunya, naneun jeongmal mianhae, aku tak mengerti apa yang kau permasalahkan kyu” aku menggedor-gedor pintu kyu, kyuhyun terdiam di balik pintu.
“Aku bermasalah dengan keberadaannya, arasseo!!” jawab kyu dari balik pintu.
“Maksudmu siwon? Aku sama sekali tidak memiliki perasaan apa-apa padanya kyu, Kyuhyun-ah nan jeongmal saranghaeyo, saranghaeyo saranghaeyo...” kyu membuka pintunya dan langsung memelukku. Aku menangis dalam pelukannya.
“Naddo saranghae yura ya” ujar kyu lirih. Aku tidak ingin waktu ini berlalu begitu saja, terdengar suara mobil menggerung tapi kami tidak peduli.
“Cho Kyuhyun!!!” bentak appanya kyuhyun, kami kaget dan langsung melirik ke arahnya, aku sangat terkejut saat melihat wajahnya, wajah yang sangat ku kenali dalam sebuah potret dikamarku.
Ayahnya kyu juga kaget melihatku, dia membuka lebar matanya dan seolah tidak percaya melihatku.
“Appa???” ucapku.
@@@
Flash back
Aku adalah seorang anak yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana, karena kehidupan yang serba kekurangan saat ibuku mengandungku ayahku pergi mencari pekerjaan, bibi dan paman dulunya tinggal di china mereka memiliki kedai mie yang sangat terkenal di taipei. Ayahku memang bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan buktinya dia bisa mengirimkan uang yang besar setiap bulannya kepada ibuku. Tapi beberapa bulan terakhir ayah tidak pernah pulang, dia hanya mengirimkan uang kepada ibuku tanpa menampakkan batang hidungnya. Saat kehamilan ibuku semakin membesar ayah tidak ada di samping ibuku, bahkan saat ibuku melahirkanku hanya ada halmeoni yang menemani persalinan ibuku. Hingga aku berumur 3 tahun ibuku mendengar kabar bahwa ayah telah menikah lagi dan memiliki seorang anak dari wanita yang berasal dari keluarga cho, keluarga cho itu memiliki perusahaan terbesar ke-2 di negara ini. Ibuku shock dan meninggal karena penyakit jantungnya. Sepeninggal ibuku bibi jun dan paman hang mengurusiku, bibi jun tinggal jauh dari suaminya, paman tinggal di chinna dan bibi tinggal di korea. Hingga aku besar paman dan bibilah yang berjuang menghidupiku. Semenjak aku pindah appa terus mencari keberadaanku, diam-diam dia selalu memerhatikanku. Aku tahu dia itu appaku karena ibu yang mewarisi foto saat eomma mengandungku dengan appa yang merangkulnya.
@@@
Air mataku tidak bisa ku hentikan, tidak bisa dipercaya bahwa kyuhyun orang yang paling aku cintai adalah anak dari ayahku sendiri. Ingin mati rasanya setelah melihat semua itu.
“Kenapa ini harus terjadi padaku” aku terus berucap dalam hatiku, terus-terusan ku hapus airmataku tapi lagi-lagi tidak mau berhenti.
“geu sarama saranga apeun gaseuma, amugeotdo moreuneun sarama, saranghaetgo tto saranghaeseo, bonael su bakke eomneun sarama”
(Karena Orang itu, cinta itu, hatiku sakit
Apakah kau tak tahu apapun, kekasihku
Aku telah mencintaimu dan terus mencintaimu
Aku harus menjalani ini ( membiarkan kau pergi ))

....
Satu tahun berlalu setelah kejadian itu, aku sangat membenci ayahku walaupun sudah berkali-kali dia mengucap kata maaf padaku. Begitupun dengan kyuhyun, aku benar-benar tidak mau melihat wajahnya karena itu hanya membuat hatiku seperti tersayat sembilu. Aku sekarang menjalani study di china jurusan bahasa mandarin, aku dan siwon telah menikah beberapa waktu lalu meskipun hati ini masih belum bisa menerima sepenuhnya tapi akan ku coba perlahan untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan yang pelik seperti ini.
“Yeobseyo” ku angkat hpku yang terus bergetar.
“Saranghaeyo..” ucap siwon kaku, “Cih kau itu baru mengucapkannya 5 menit yang lalu, siwon-ah apa kau tidak ada kerjaan?” aku menjawab ketus
“Banyak, aku punya banyak sekali kerjaan tapi itu tidak bisa ku kerjakan sebelum ku mendengar suaramu” siwon manja.
“Aisshh.. aku sedang ujian, araa!!” tegasku dan semua teman dikelas menoleh ke arahku, aku tersenyum dan mematikan handphoneku.

when the love reached into my heart part 16

“Kyu kita mau kemana lagi?” tanyaku sambil terus melumat eskrim.
“Kita ke..mm incheon, aku ingin melihat pesawat” kyu terus berjalan di depanku, sepertinya dia tidak ingin bersebelahan denganku.
“Mwoo?? Nan neomu babo ya, kau itu hampir setiap hari naik pesawat kenapa tiba-tiba berpikir untuk melihatnya?”
Kyu berhenti dan mendorong keningku dengan telunjuknya.
“Kau pikir saat aku naik pesawat aku bisa sambil melihat pesawat yang kunaiki?”
Aku membenarkan poniku, dan berniat membalasnya, tapi tak jadi dia malah berbalik.
“Kau itu norak, harusnya saat seseorang berkencan itu mengajak kekasihnya untuk menonton dibioskop bukan menonton pesawat yang terbang,  kalau tiba-tiba pesawat yang kita lihat meledak seperti di film.. emm instinct destination bagaimana?”
Kyu tersenyum mendengar ucapanku dan kembali mendorong keningku dengan telunjuknya.
“Yang benar itu final destination, aissh kau itu bukan hanya bodoh dipelajaran saja”
Aku menggeram kesal, ingin rasanya marah tapi tak bisa setelah melihat senyumnya yang begitu memukau.
“Khaza” kyu menarik lenganku dan membawaku ke toko buku yang terletak di myungdong.
“Kenapa kau membawaku kesini?” tanyaku dengan bibir yang celemotan karena eskrim.
“Akan kutambah ilmumu, setelah itu kita ke bandara incheon kita coba menghitung kecepatan pesawat saat lepas landas” kyuhyun terlihat sangat bersemangat, aku hanya mencibirkan bibirku mendengar perkataannya itu.
@@@
“Aku ingin selamanya seperti ini” siwon terus memelukku, aku benar-benar sesak “siwon-ah aku pengap” badan siwon itu begitu besar saat dia memelukku sekuat tenaga itu seperti paru-paruku berhenti bernafas.
“Mianhae yura, kau pasti terluka karenaku” siwon memegang wajahku dengan kedua tangannya, heechul memerhatikannya dengan muka masam.
“Ani oppa, aku hanya tidak terbiasa dengan semua ini aku pikir lebih baik kau pulang kerumahmu” aku mengusulkan, heechul menghampiri kami.
“Lee yura-ya, kenapa kau panggil dia oppa sedangkan kau panggilku hanya dengan nama?”
Aku melirik kearahnya, siwon tersenyum.
“Waeyo? Aku sangat tidak ingin memanggilmu oppa meski kau berlutut dan meminta maaf” ku julurkan lidahku, heechul menatapku kesal.
“Cih dasar kau ahjumma!!”
“Yaa hyung” teriak kyuhyun, heechul menoleh “Itu adalah panggilan sayangku padanya, kau jangan pernah memanggilnya dengan sebutan ahjumma, ara!!”
Siwon melongo memicingkan matanya “Apa maksudmu kyu?” siwon heran dan meminta penjelasan dari kyuhyun.
“Aniyo aniyo, oppa dia hanya bercanda kau jangan menanggapi” ku coba untuk menghindari situasi tegang antara kyu dan siwon, tapi kyu menepisnya.
“Kau itu kenapa? Kita itu kan sudah berkencan itu tandanya kita sudah berpacaran”
Siwon dan heechul tersentak, dalam situasi yang sangat menegangkan seperti ini kyuhyun malah bermain-main denganku dan merangkulku, siwon memasang wajah tidak percaya dan heechul menatapku sinis. Siwon mengepalkan tangannya dan meninju dinding di sampingnya, dinding retak dan aku melihatnya tidak percaya.
“Siwon-ssi” gumamku perlahan meraih tangannya siwon yang terluka, siwon mengacuhkannya dan pergi kemudian melaju kencang dengan mobilnya.
@@@
Sebulan setelah kejadian itu aku tak melihat siwon, aku mendengar kabar bahwa siwon vacum dari grup suju dalam beberapa kegiatan dia sedang mengurusi bisnis appanya di guangzhou cina. Roti yang sedang kumakan ku lelerkan begitu saja, setelah mendengar kabar bahwa aku tidak diterima di universitas hidupku terasa seperti bunga layu tak berwarna dan disepelekan orang. Begitupun kyuhyun yang sibuk mengurusi studinya di bhankyung.
“Aku tidak mau melalui hidupku seperti ini terus menerus” aku bangkit dan merenggut tas ranselku, keluar dari tempat yang sedang sepi lalu pergi mengayuh sepeda.
“Oseo oseoyo” sambut dua pelayan, aku masuk ke dalam sebuah restoran dan bertanya sesuatu ternyata restoran ini sedang membuka lowongan pekerjaan.
“Jadi aku boleh bekerja sekarang juga?” tanyaku girang, manajer yang kutanyai menjawabnya “sebelumnya aku akan mengetesmu dulu” aku langsung mengangguk setuju.
“pertama aku akan mengecekmu dalam hal mencuci piring”
Ku ambil piring-piring kotor yang berserakan dan satu persatu ku cuci dan “Praaangg!!” tanganku meleset, susunan piring tadi tersenggol oleh siku lenganku dan jatuh, tak ayal manajer yang sedari tadi memerhatikanku menggelengkan kepalanya.
“Aku pikir kau tak pantas berada disini” pintanya, aku memohon untuk diberi kesempatan sekali lagi dan dia mengijinkannya.
“Ghamsa hamnida” ku tundukkan tubuhku kemudian mengelap meja yang telah ditinggalkan pelanggan.
“Aisshh.. kenapa susah sekali” terus ku gosok noda di meja itu dengan lap tapi tidak bisa hilang, ku lihat ada lap bagus dan langsung ku raih untuk kujadikan lap pengganti karena lap sebelumnya sangat teramat kotor.
“Kenapa susah sekalii!!” geramku kesal, dan”Hyaa.. Lee yura, apa-apaan kau ini??” manajer melihatku, aku menoleh “Tuan kau tahu noda ini benar-benar sulit untuk dihilangkan, aku tak mengerti bagaimana cara menghilangkannya dan kupakai saja lap yang terbengkalai ini”
“Aiisssshh.. kau tahu ini hanyalah sebuah motif dan kau juga harus tahu yang kau jadikan sebagai lap itu adalah sapuu tangankuuu” bentak sang manajer, aku menunduk takut. Akhirnya gagalah aku dan manajer tadi mengusirku dengan paksa.
“Kau itu terlalu baboo, tak pantas kau bekerja disini awas kau kembali kesini lagi akan ku bawakan anjing pelacak, araa!!” perintah sang manajer dengan nafas tersengan-sengal. Aku sangat segan dengan sikapnya tadi.
“Cihh.. lagipula untuk apa aku bekerja ditempat sepi pelanggan seperti ini, tetap saja tak akan menghasilkan banyak uang” gumamku kesal. Tiba pada saatnya ku kenakan baju seragam dan ku mulai pekerjaanku di pom bensin.
“Kalau ini aku suka, hihi.. pelanggannya juga banyak” tukasku dalam hati, sebuah mobil mendarat dihadapanku ku bungkukan tubuhku dan ku ambil selang premium.
“Sepertinya aku kenal mobil ini” seruku sambil membuka penutupnya untuk dialiri bahan bakar. Seseorang turun, ku amati sepatunya sangat kinclong “Sillyehamnida.. kau tahu toilet dimana?” aku kaget mendengar suaranya “heechul-ah”, aku terus menunduk, heechul mengamati tingkahku.
“Hyaa.. kau gadis aneh kenapa daritadi hanya menunduk? Apa wajahmu itu sangat jelek hah? Sekali lagi ku tanya toilet dimanaaaa??”
Dan ku angkat wajahku, heechul terbengong.
“hah.. rupanya benar kau sangat jelek”
“Mwoo??” aku jengkel, ku angkat selang bensin ke arahnya dan “CUuuuRRrr” ternyata salah, aku menyembur diriku sendiri.
“Hahaha.. yura babo ya, kau itu kenapa? Hahaha” heechul terlihat sangat senang sekali, aku merengut kesal, tubuhku bau karena bensin.
@@@
“Sudah berapa kali kau mencuci badanmu itu?” heechul lagi-lagi menanyakan hal yang sama, ku kerutkan dahiku “Apa pedulimu hah?” heechul yang sedang duduk lekas berdiri dan menuju kamarnya, aku duduk mengusap-usap rambutku dengan handuk “Kau tumpahkan saja semuanya” pierintah heechul seraya melemparkan parfum padaku “Kau menghinaku? Bau bensin ini khas aku suka baunya”.
Heechul tersenyum sinis “Cih terserah kau sajalah, aku mau tidur” heechul menutup pintu kamarnya.
“Waeyo?” eunhyuk meletakkan tasnya.
“hemh? Aniyo.. oppa kau sepertinya kelelahan, aku buatkan minuman ya?”
“Andawe, tidak perlu kau akan meracuniku yang sedang kelelahan?” ledek eunhyuk karena dia tahu keahlianku.
“Mworago?? Oppa aku sudah berbaik hati padamu, hyaissh.. sudah berapa lama aku tinggal disini kau masih tidak mempercayaiku?”
“Aku bukannya tidak mempercayaimu, tapi aku tidak mau mendapatkan kosekuensinya karena aku mempercayaimu”
Aku menggaruk-garuk pundakku, tidak paham. “Lebih baik kau sediakan aku air hangat, aku ingin mandi sekarang”
“Wae? kau bilang mandi? hahaha” aku menertawakan ucapnnya tadi. “Kau meledekku?” tegasnya, aku langsung berlalu ke kamar mandi.
“Kau sedang apa?” kyuhyun tiba-tiba saja muncul, aku menoleh dan langsung memeluknya.
“Kyuhyun-ah.. aku rindu padamu” kyu mengusap-usap rambutku, eunhyuk memanggilku “Yura ya sudah selesai belum?” dan saat dia melihatku sedang memeluk kyu “O..Ouww, maaf aku mengganggu” aku melepaskan pelukanku, dan wajah kyu bersemu merah.
“Hyung apa kau tidak ingin memelukku juga?” tawar kyu kepada eunhyuk, eunhyuk mendekat ke khyuhyun dan dia meneteskan airmatanya. “Kapan dongsaengku siwon kembali?” ujarnya lirih. Kyuhyun menepuk pundak eunhyuk sambil memeluknya, sungguh sedih melihat adegan seperti ini timbul sepintas di benakku untuk mencoba menghubungi siwon dan meminta maaf padanya “tapi meminta maaf untuk apa?” pikirku.
@@@
“Aku sayang padamu tapi aku juga tidak bisa membengkalaikan tugasku”
 Aku terus menangis tidak mau mendengarkannya “Tapi untuk apa kau kesana? Apa kau akan meninggalkanku sendiri disini?” aku berusaha mencegah kyu dengan kegeoisanku.
“Yura-ya aku mohon kau mau mengerti keadaanku, aku juga sebenarnya tidak mau meninggalkanmu tapi observasi ini harus kulakukan demi sidang di akhir semester nanti” kyu sangat memohon, aku tak menggubrisnya “Aku ingin ikut bersamamu!!” pintaku tegas, kyuhyun melotot dan tersenyum.
“Kau pikir aku akan terpikat dengan bule-bule amerika? Dengar yura (memegang kedua tanganku) jika kau ingin dewasa dimulailah dari cara berpikirmu, hanya ada kau dihatiku aku tidak akan mungkin mengkhianati ahjummaku ini”, aku memeluknya dan berkata lirih “Aku terlalu takut untuk kehilanganmu, aku ingin terus seperti ini” kyu terus mengelus rambutku.
“Hanya 3 bulan, aku yakin kau bisa”
Ku lepaskan pelukanku dan kyu menyeka air mataku.
“tapi nanti kau bawakan aku logan lerman ya?”
“Pleetaakk!!” kyu menjitak kepalaku,
“Hyaa kyuhyun babo yaa...” ku usap-usap kepalaku yang masih terasa panas akibat ulahnya.
“Kau pikir logan lerman itu lebih tampan dariku?” tanyanya ngotot, aku jawab santai “tentu saja, dia itu pemain film hollywood, sedangkan kau? Bernyanyi saja suaramu masih fals”
“Cih apa kau bilang? Tapi kenapa di ipodmu itu semuanyaa laguku? Apa kau mau mengelak juga?”
Aku memeletkan lidahku, wajahku berubah merah. Kualihkan topik pembicaraan kami berdua.
“Kau harus ingat setelah kau sampai disana kau harus sering sering menghubungiku, kalau tidak (ku tunjukkan kepalan tinjuku)”
“Ne.. Arasseo, kalau perlu aku akan menelponmu setiap hari”kyu mengacak-acakk rambutku, aku menggeleng “Andwae”, kyu menghentikan mengacak rambutku.
“Wae” dia bertanya heran, “aku ingin setiap jam kau menelponku, ara” pintaku manja. Kyu memasang senyumannya yang mematikan.
@@@
Berat hatiku melepas kepergian kyuhyun, walaupun hanya tiga bulan tapi sepertinya akan terasa lama. Hari hariku hanya kulalui dengan menonton tv dan bermalas-malasan tapi aku mulai berpikir aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu luangku ini akhirnya ku putuskan untuk membantu ahjumma di kedai eskrimnya. Aku bekerja disana, kedai ahjumma memang cukup besar.

3 bulan kemudian..
Aku sudah bersiap duduk di bandara incheon menunggu kedatangan kyu, sambil terus melipat kedua tanganku. Terlihat sesosok pria jangkung berjalan tegak.
“Siwon” gumamku pelan. Siwon melihat keberadaanku, aku memalingkan wajahku tapi itu tak membuatnya terkecoh.
“Lee yura-ya” tegurnya.
Aku tidak ingin lagi melihat wajahnya, banyak sekali sepertinya kesalahan yang kulakukan. Siwon lantas menarikku dan membawaku kedalam dekapannya.
“Kau tahu aku sangat merindukanmu yura-ya”
Pundakku basah karena tetesan air matanya, aku tak bisa berkutik.
“Mianhaeyo oppa” ujarku, siwon tetap memelukku erat “Kau tidak salah yura, setelah aku sadar ternyata kaulah satu-satunya yang selalu ada dalam pikiranku, saranghaeyo yura ya”
Aku lepaskan pelukannya, dan kupandangi wajahnya yang kacau
“Hyung..” terdengar suara parau dari samping, aku dan siwon menoleh “Cho kyuhyun?” aku tergagap tak ada yang bisa kuucapkan. Kyuhyun sangat kecewa dan dia berlari meninggalkanku, aku coba menyusulnya tapi siwon memegang tanganku.

when the love reached into my heart part 15


“Ada apa ini?” ahjussi itu sepertinya tidak senang dengan kedatangan kami yang mendadak. Bibi menghampirinya dan menyerahkan selembar kertas kepadanya. Sementara siwon mengajakku keluar dari ruangan. Kami tidak tahu apa yang dibicarakn ahjumma secara 4 mata dengan ahjussi tadi, aku juga masih penasaran ada hubungan apa siwon dengan ahjussi itu.
“kau sedang apa disini?” siwon terus membawaku menyusuri tempat yang megah, aku melepaskan tanganku dan kami berhenti di suatu tempat.
“Kau sendiri sedang apa disini” aku melesatkan rasa penasaranku, siwon terlihat sangat tidka nyaman untuk menjawabnya.
“Ini rumahku” jawabnya penuh keraguan.
“Mwo?” aku sangat terkejut mendengarnya sehingga aku pun menyimpulkan kalau ahjussi tadi adalah ayahnya dan siwon tidak menangkisnya.
“Kau tahu apa yang telah ayahmu lakukan terhadap kami?”
Siwon memicingkan matanya dan menggelengkan kepalanya.
“Ayahmu telah menipu kami” ku tegaskan kalimtku untuk membuatnya yakin apa yang telah aku katakan. Wajahnya siwon terlihat rumit entah ekspresi apa yang dia tunjukkan.
“Apa maksudmu?”
Aku lekas mengajaknya kembali ke ruang ayahnya tadi, dia hanya mengikutiku dan tidak menentang sedikitpun. Kami mendengar semua pembicaraan bibi jun dengan paman choi di dalam ruangannya. Siwon terlihat sangat marah dan mendobrak pintu yang sebernarnya terkunci di ruang tersebut. Baru kali ini aku melihatnya semarah itu. Tampak wajah bibi jun sembap dan matanya berkac-kaca, aku tidak tega melihatnya dan langsung mengajaknya pergi saat itu juga. Aku meninggalkan siwon berdua dengan ayahnya itu, ku dengar samar-samar pembicaraan mereka sambil berjalan pergi.
“Appa, kenapa kau selalu mempersulitku? Kau tidak pernah mau mendengarku dan kau hanya mengandalkan egomu itu, aku tidak tahu apa sekarang akan tetap memanggilmu appa atau tidak, yang jelas aku gerah tinggal di tempat semacam ini”
Aku menyuruh ahjumma untuk pergi mendahuluiku sementara itu aku kembali ke ruangan tadi, aku lihat paman choi sudah mengangkat tangannya untuk menampar siwon dan sesegera mungkin aku mencegahnya.
“Kkaauu” ujar paman choi tidak terima tentang sikapku itu, tapi aku juga lebih tidak terima lagi melihat dia tega menyakiti anaknya sendiri. Aku menarik siwon keluar tapi sebelum itu aku menundukan kepalaku tidak sedikitpun mengurangi rasa hormatku kepada paman choi.
@@@
Aku perhatikan siwon terus merenung di ruang tengah, aku jadi merasa tidak enak kepadanya. Aku tidak tahu bagaimana cara menghiburnya, padahal seringkali dia menghiburku saat aku sedang muram. Sementara dikamarku bibi masih terus menangis meratapi kesalahannya, aku menjadi pusing sendiri dengan permasalahan yang terus berkelumit dikehidupanku ini. Kuputuskan untuk menuju ruang makan, dan mungkin lebih baik aku tidur disana aku tidak ingin mengganggu ahjumma maupun siwon.
“Aissh kenapa disini dingin sekali” ku pencet-pencet remote ac yang ku pegang guna menaikkan suhu di ruang ini.
“Kau disini rupanya”
Lagi-lagi kim heechul, dia membawa sekeranjang penuh makanan.
“Aku sedang malas berdebat denganmu, jadi kau jangan menggangguku” aku berusaha memejamkan mataku dan mengacuhkan heechul, tapi dia sangat berisik sehingga membuatku tetap tersadar.
“cih.. kalau kau tidur disini air liurmu itu akan membasahi lantai, aku tidak akan bernafsu makan besok”
“Kau bisa diam tidak? Aku mau tidur, kau itu selalu saja menggangguku” aku membentaknya, nampaknya dia tidak takut sedikitpun.
“Aku sangat suka melihatmu terganggu seperti ini, kau itu hiburanku”
Tega sekali dia menganggapku sebagai hiburannya, dia pikir aku itu adalah seorang badut.
“Kalau kau ingin hiburan, cari diluar sana.. aku benci melihatmu”
Aku tidak peduli dengan perasaannya, yang hanya kutahu saat ini bahwa perasaanku sedang kacau dan tidak bisa melihat keadaan sekelilingku lagi.
@@@
“Aaaarrrgggghh...” aku sangat terkejut saat ku bangun aku berada di dalam kamarnya kyuhyun, aku memang baik-baik saja tapi apa mungkin dia yang memindahkanku ke kamarnya. Dengan wajah lusuh kyuhyun yang tidur dibawah ranjangnya bangun dan berdiri memandangku. Aku terdiam dan melihat kearahnya dengan datar.
“Wae?” tanyaku ketus, dia hanya mengedipkan matanya malas dan kembali tidur di bawah. Bisa-bisanya dia bersikap seperti itu tanpa memberikan penjelasan apapun. Aku turun dari tempat tidurnya dan dengan sengaja ku tendang kakiknya yang kemudian membuatnya terbangun dan mengomel padaku.
“Yaa ahjumma..” bentaknya.
$$$
“Ahjumma kau makan ini yah, ini adalah sup rumput laut buatanku” ryeowook menawari masakannya kepada ahjumma, dengan lahapnya ahjumma memakan masakan ryeowook.
“Ini juga” eunhyuk menyodorkan sekeranjang strawberrynya.
Ahjumma bingung akan memakan yang mana terlebih dulu. Dia hanya bisa berkomentar bahwa dia sangat menyukai orang-orang ini karena telah memperlakukannya dengan sangat baik.
“Kau sudah punya pacar?” tanya ahjumma kepada ryeowook, ryeowook hanya tersenyum ramah.
“belum, sebenarnya aku pernah punya perasaan terhadap lee yura tapi perlahan aku bisa menghilangkan perasaan itu dan menganggapnya sebagai adik”
“Aigoo, aku harap kau bisa menemukan yang lebih baik darinya, dia itu tidak bisa memasak kau pasti akan malu memiliki istri seperti dia” ahjumma menjelek-jelekanku, eunhyuk, ryeowook, dnghae, sungmin dan leeteuk hanya tertawa, lebih tepatnya menertwakanku.
“Tapi sepertinya dia itu tidak lama lagi akan menikah dengan siwon” ujar leeteuk.
“uhuk..” ahjumma terbatuk saat meminum secangkir minuman jahe yang dibuatkan ryeowook.
“Mwo?” aku yang daritadi mendengarkan pembicaraan mereka hanya membulatkan mulutku, sungguh tidak masuk akal apa yang telah diucapkan oleh teukie oppa. Ahjumma sepertinya sangat tidak senang mendengarkan hal itu, dia mengelihkan topik pembicaraannya. Aku tahu ahjumma pasti sangat membenci siwon setelah tahu bahwa siwon adalah anak dari paman cho yang telah mencurangi kami.
@@@
**“Choi siwon apa yang kau katakan?” ayah siwon mengepalkan kedua tangannya, menahan emosi yang sedang melandanya.
“Aku akan pergi dari rumah dan tidak mau lagi menuruti segala kehendakmu, sudah cukup kau mengekangku dan sekarang aku akan menjalani hidupku seorang diri” siwon berlalu meninggalkan ayahnya, para karyawan yang dari tadi memperhatikan pembicaraan ayah dan anak tadi kembali mengerjakan tugas mereka, ayah siwon sangat terpukul mendengar perkataan siwon tadi. Spertinya dia benar-benar akan mengutuk anaknya yang telah menentangnya itu.**
Aku membereskan barang-barang ahjumma, bajunya kuletakan di lemariku dan saat ku menoleh “aaa” sungguh kaget diriku melihat kyu berdandan begitu rapi dengan kacamata hitam yang dipakainya saat kita bertemu untuk pertama kalinya.
“sedang apa kau disini?” ujarku, dia lantas membungkuk dan membantuku meletakkan baju-baju ahjumma.
“Kenapa ini besar sekali?” dia mengibas-ngibaskan underwear milik ahjumma, aku langsung menangkapnya dan memasukannya ke dalam lemariku. Dia itu bodoh sekali, benda seperti itu saja dia tidak tahu, ya ampun apa itu bukti kepolosannya. Setelah aku selesai merapikan barang-barang ahjumma, kyuhyun berbisik padaku “Saranghaeyo” kemudian dia pergi begitu saja, hatiku terasa berbunga-bunga mendengarnya mengatakan hal itu, sungguh tidak terduga.dalam perjalanannya keluar dari kamarku dia kembali mengatakan sesuatu “Nice weather, ayo kita pergi jalan-jalan”. Aku tersenyum bahagia, secepatnya aku berganti pakaian dan berdandan secantik mungkin.

when the love reached into my heart part 14


“Cho Kyuhyun” pekik manajer nam, aku yang masih tertidur dengan posisi kaki kananku yang berada diatas kakinya kyuhyun dan tangan kananku di atas wajahnya langsung terlonjak kaget begitu juga kyuhyun. Mataku membelalak lebar dan kami berdua menjerit bersamaan. Manajer nam selanjutnya membawa kami berdua ke ruang tengah, sepertinya kami berdua akan di sidang. Keadaan saat itu sedang sepi, hanya ada aku, kyuhyun dan manajer nam.
“Apa yang kalian lakukan?” terlihat bahwa paman nam sangat marah mendapati kami berdua tidur dalam satu ranjang.
“Ahjussi aku tidak melakukan apapun, sungguh aku hanya tidak sengaja tertidur disana kyuhyun yang memaksaku” aku berusaha menjelaskan tapi sepertinya itu tidak berefek, kali ini manajer nam menatap tajam ke arah kyuhyun.
“Apa benar itu Cho kyuhyun?”
“Tidak”
Pernyataannya itu membuatku membuka mulutku tidak bisa dipercaya dia akan membuat pernyataan semacam itu.
“Lee yura sebenarnya kau itu mencintai siapa?” manajer nam kembali memandangku, dia seolah-olah menegaskan persepsi yang terjadi selama ini. Aku menunduk tidak berani menjawab, terus terngiang ditelingaku perkataan kyuhyun tadi malam, walaupun dalam keadaan mabuk tapi aku bisa menangkap sangat jelas perkataannya tersebut.
“a..a..akku..aku”  aku sangat gugup, tidak tahu harus menjawab apa, lalu kyuhyun secara tidak terduga membalikan tubuhku dan langsung mencium pipiku. Manajer nam terperangah saat menyaksikan kejadian ini.
“Kau mencintaiku, lihat saja saat ku menciummu kau tidak menolak”
Kyu Santai sekali menanggapinya, manajer nam hanya terdiam tidak percaya. Sedangkan kyu, dia tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih.
@@@
Stress sekali rasanya memikirkan kejadian demi kejadian akhir-akhir ini, aku pergi berkeliling mencari eskrim di myung dong, aku pergi sendiri untuk melepaskan kelelahanku, minggu depan adalah pengumuman hasil tes di universitas gam wo, aku tidak mau terlalu memikirkan banyak hal, hanya ingin bersantai dan menikmati rasa eskrim ditengah musim semi seperti ini.
Aku melihat pamflet yang terpasang di sebuah restoran menyebutkan bahwa mereka sedang membutuhkan seorang pegawai. Besok aku akan kembali lagi kesini untuk melamar pekerjaan.
“Plukk!!” seseorang melemparkan telur kekepalaku. Aku berbalik dan memarahinya, ternyata bukan hanya seorang tetapi beberapa gadis membawa macam-macam bahan yang sudah siap untuk ditembakkan ke arahku. Aku berjalan mundur dan mereka mulai mendekatiku, secepat mungkin aku mengambil langkah dan berlari kencang. Sepertinya mereka itu adalah para fansnya siwon. Aku sekarang dalam masalah besar apalagi jikalau mereka mengetahui keberadaanku yang sedang bersembunyi, habislah diriku diamuk masa.
“Yura-ya” seseorang menepuk pundakku, aku sangat takut sehingga tidak berani untuk menoleh dan setelah ku sadar itu adalah suara sungmin.
“Oppa” aku menunjukan rasa ketakutanku dan diapun membantuku mengelabui para gadis berbadan kekar tadi. Aku di ajak untuk naik ke mobilnya.
“Kau tahu itu sangat berbahaya kan?” sungmin mengingatkanku.
“aniyo” aku menggeleng.
“Kau juga tidak sadar kalau wajahmu itu paling di expose di setiap acara? Aissh.. kau ini, mulai sekarang kau jangan kemana-mana sendiri”
Aku tersenyum kecil “jadi aku sekarang itu selebritis seperti dirimu?”.
“Wae? aniyo, kau bukan hanya selebritis tapi kau juga musuhnya selebritis, arasseo?”
Aku memegang pipiku dan menekannya sehingga membuat wajahku yang elastis terlihat begitu buruk. Aku baru ingat bahwa aku dikenal orang di tv itu karena kontroversi bukan karena prestasi.
@@@
“yura-ya aku memasakanmu sesuatu, khaza!!”
Saat aku sampai ke depan pintu asrama ryeowook langsung meraih tanganku dan mengajakku ke ruang makan. Aromanya bena-benar masuk ke hidung, sungguh menggoda padahal aku baru saja makan tapi aku tidak akan menolak jika ryeowook memintaku untuk memakan makanannya lagi, sepertinya perut ini akan menjadi besar.
“Oppa masakanmu benar-benar lezat” aku mengacungkan kedua jempolku. Ryeowook tersenyum lebar. Lucu sekali melihatnya senyum seperti itu, wajahnya tampak tidak berdosa.
“Kau itu lebih tua dariku tapi kenapa memanggilku oppa?”
“Kau tidak suka? Baiklah aku akan memanggilmu wookie, wookie wookie” aku terus menyantap makanannya. Rasanya sangat menyenangkan setelah perasaanku diguncang berbagai masalah.
“Aniyo, tak apa aku lebih senang kau memanggilku oppa itu aka memunculkan sikap dewasa di diriku, yasudah kau lanjutkan makanmu aku akan pergi dulu”
Sudah lama aku tidak bertemu dengannya tapi dia sudah mau pergi lagi. Ryeowook-lah yang paling dekat denganku, dia itu sangat perhatian kepadaku dia bilang dia ingin memiliki seorang adik padahal umurku lebih tua darinya, aku pun sama ingin memiliki seorang kakak seperti dirinya sehingga aku menganggapnya sebagai kakakku walaupun umurnya lebih muda dariku.
“Yura ya, ada yang mencarimu” ryeowook kembali ke ruang makan sambil menggendong tasnya. Aku yang sedang asik makan langsung meletakkan sendok yang ku pegang ke dalam mangkuk.
“Siapa?” aku berjalan sambil berbisik ke ryeowook, dia mengangkat bahunya menandakan bahwa dia sendiri juga tidak tahu. Setelah aku sampai di ruang tengah semua orang menatapku, terllihat seorang wanita melambaikan tangannya dan tersenyum lebar kepadaku.
“Ahjumma..” mataku membelalak lebar saat melihat sosok wanita yang ku kenal.
“Honey bagaimana kabarmu” bibi menghampiriku dan kemudian memelukku, aku hanya diam tidak mau membalas semua perkataannya tadi. Kenapa dia itu benar-benar menyusahkanku, tidak bisakah dia melihat keponakannya bahagia.
@@@
Aku sedikit terharu setelah mendengar pernyataan ahjumma, aku tidak tahu itu benar atau bohong karena hatiu cukup sakit jika mengingat apa yang telah dia lakukan kepadaku. Aku masih belum bisa menerimanya kembali sebagai ahjummaku.
“Aku tahu aku salah, tapi waktu itu pamanmu sedang sakit keras di chinna, kau tahu dia itu hanya sendirian disana, temannya yang mengabarkan padaku, aku melakukan semuanya adalah untuk menolong keadaannya yang sedang sekarat tapi ternyata semuanya sia-sia, bibi sudah melakukan perawatan dari semenjak bibi datang kesana tapi nyawa pamanmu tidak bisa tertolong, penyakit meningitisnya sangat kronis, bibi mencoba mencari keberadaanmu untuk mengabarimu tapi ternyata terlalu sulit untuk menemukanmu, sampai kemarin aku lihat kau di televisi dan aku terus mencari informasi dan akhirnya aku bisa menemukanmu disini.” Ahjumma terisak-isak, air matanya terus membasahi pipinya, aku sangat kasihan melihat keadaannya itu, sepertinya dia sangat terpukul dengan kepergian paman. Akupun juga merasakan hal yang sama karena paman menurutku adalah ayahku yang rela menafkahiku selama belasan tahun. Aku memeluk bibi dalam waktu yang lama. Jarak kami seperti seorang ibu dengan anaknya.
“Lalu kenapa nomormu tidak aktif?”
“itu karena handphoneku tertinggal di rumah pengusaha kaya raya yang aku datangi untung menandatangani surat penggadaian.”
“Mwo???” aku kaget dan melepaskan pelukanku, mencoba memahami apa yang baru saja ahjumma katakan.
“kenapa kau begitu kaget? Kau tidak diberitahu oleh mereka?” bibi juga terlihat sedikit terkejut, aku menggelengkan kepalaku.
“Andwae, aku pikir kau menjual rumah kita.”
“Mwo???” sekarang berbalik bibi yang bertanya padaku.
“Eng, mereka bilang kau telah menjualnya jadi aku bereskan semua barang-barangku dan aku pergi dari sana. Tapi aku lihat rumah dalam keadaan kosong dan semua perabot rumah tangga telah menghilang, apa kau yang menjualnya?”
“Tidak, itu semua tidak benar yura, perabot rumah tangga memang bibi yang menjualnya tapi rumah itu hanya kugadaikan dengan separuh harga, rupanya merek berbuat curang” ahjumma berdiri dari tempat duduk di kursi dikamarku.
“Kau mau kemana?” aku bertanya heran karena melihat wajahnya yang begitu marah.
“Aku akan menemuinya”
Aku berusaha mencegahnya tetapi aku malah ikut bersamanya, kita berdua memang sehati. Semua orang memandang aneh pada kami berdua. Kyuhyun bertanya tapi aku tidak menggubrisnya. Kami berdua sangat kalut saat itu. Setbanya di tempat yang kami tuju, kami langsung memasuki gerbang depan kediaman pengusaha yang sanga megah itu, beberapa orang mencoba menghalangi kami tapi tidah berhasil karena aku sedang berada dipuncak kemarahanku sehingga membuat mereka yang menghalangi kami berdu ku habisi dengan pukulanku.
Saat ku buka pintu di ruang pengusaha itu, alangkah terkejutnya diriku saat mendapati siwon disana sedang asik mengobrol dengan seorang ahjussi yang tak lain dan tak bukan adalah pengusaha itu.
“Choi swon??” aku memandang tajam kepadanya, dia berbalik kepadaku dan kami saling bertatapan, sementara itu bibi terlihat heran mengawasi kami berdua.