Kamis, 30 Desember 2010

when the love reached into my heart part 17 (last part)



Siwon membawaku ke kediamannya, aku masih terus berkelik dengan pikiranku “Bagaimana dengan kyu, aku ingin pergi tapi kenapa siwon bersikap seperti ini?” mataku berkaca-kaca, tak ada respect sedikitpun darinya.
“Yura mau makan?” tawarnya, aku hanya mematung tak ingin melihat keegoisannya.
“Choi siwon” bentak mr choi, siwon yang sedang menyiapkan meja makan tersentak.
“Appa, wae?” tantangnya, appanya memelototinya dengan amarah yang meledak-ledak “Apa yang kau lakukan disini?” tanyanya kasar padaku, hatiku pun menjadi ciut, “Aku yang mengajaknya appa, aku kan sudah mengikuti kemauanmu jadi sekarang kau turuti kemauanku”
“Wae?” tukas mr choi “Aku akan menikahinya” tegas siwon, aku dan mr choi terlonjak kaget tidak kusangka siwon akan bicara seperti itu, mr choi memandang kami marah sembari memegang dadanya “Brrukkk!!” mr choi jatuh ke lantai, aku dan siwon panik dan kami pun membawanya ke rumah sakit.
Dirumah sakit..
Semua member datang untuk menjenguk ayah siwon, aku hanya terduduk merasa ini semua karena kesalahanku.
“Yura-ya” panggil siwon lirih, aku mengacuhkannya tidak ingin terlalu jauh terlibat dalam masalah ini. Ku lihat dari semua member suju tidak ada kyu disana. Ku usap air mataku dan ku hampiri ryeowook.
“Kyu mana?” tanyaku pelan, ryeowook memandang aneh “Mwo? Kyuhyun belum pulang ke asrama, bukannya kau yang akan menjemputnya di bandara?” ryeowook bertanya balik, piikiranku terus melilit “Aku kira dia sudah pulang, dia sudah tiba di seoul” tukasku. Ryeowook menggeleng “Apa ada masalah?” aku terdiam tak menjawab dan kulihat dokter keluar dari ruang darurat, dia membuka maskernya dan menghampiri kami.
“Kenapa?” tanya siwon khawatir, dokter tersenyum dan akhirnya kami mengetahui keadaan paman choi itu baik-baik saja.
@@@
Tidak ada kyuhyun dikamarnya, koper yang dibawanya saat kembali pun tidak ada.
“Kemana dia” lirihku.
“sedang apa kau terus melirik ke kamar kyu?” heechul penasaran melihat gerak geriku, aku menggeleng lemas “Aniyo..”
“Kapan aku bertemu dengannya lagi, kyu aku sangat menyayangimu kau babo, selama 3 bulan aku menunggumu tapi sekarang kau malah menghilang” aku terus memeluk gulingku.
“Yura-ya” ryeowook memanggilku sumringah, aku menoleh tak berdaya.
“Aku tahu keberadaan kyuhyun” ucapnya senang. Aku langsung turun dari tempat tidurku “Eodi?” tanyaku tergesa-gesa, ryeowook menjawab santai “Dia ada dirumahnya”, senyum yang tadi tersirat dwajahku kembali terhapus.
“Aniyo, tidak mungkin aku pergi kesana” aku sangat ingin bertemu dengan kyu, aku nekat pergi menemuinya.
Pintu gerbang yang begitu megah terbuka lebar, ku susuri sampai ke depan pintu rumahnya kyuhyun.
Ting..tong..
Ku pencet bel dengan perasaan hati-hati, pintu dibuka oleh seseorang..
“Kyuhyun-ah” panggilku perlahan, kyu memandang kearahku dan kemudian mengacuhkanku dia kembali menutup pintunya.
“Kyuhyun-ah buka pintunya, naneun jeongmal mianhae, aku tak mengerti apa yang kau permasalahkan kyu” aku menggedor-gedor pintu kyu, kyuhyun terdiam di balik pintu.
“Aku bermasalah dengan keberadaannya, arasseo!!” jawab kyu dari balik pintu.
“Maksudmu siwon? Aku sama sekali tidak memiliki perasaan apa-apa padanya kyu, Kyuhyun-ah nan jeongmal saranghaeyo, saranghaeyo saranghaeyo...” kyu membuka pintunya dan langsung memelukku. Aku menangis dalam pelukannya.
“Naddo saranghae yura ya” ujar kyu lirih. Aku tidak ingin waktu ini berlalu begitu saja, terdengar suara mobil menggerung tapi kami tidak peduli.
“Cho Kyuhyun!!!” bentak appanya kyuhyun, kami kaget dan langsung melirik ke arahnya, aku sangat terkejut saat melihat wajahnya, wajah yang sangat ku kenali dalam sebuah potret dikamarku.
Ayahnya kyu juga kaget melihatku, dia membuka lebar matanya dan seolah tidak percaya melihatku.
“Appa???” ucapku.
@@@
Flash back
Aku adalah seorang anak yang berasal dari keluarga yang sangat sederhana, karena kehidupan yang serba kekurangan saat ibuku mengandungku ayahku pergi mencari pekerjaan, bibi dan paman dulunya tinggal di china mereka memiliki kedai mie yang sangat terkenal di taipei. Ayahku memang bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan buktinya dia bisa mengirimkan uang yang besar setiap bulannya kepada ibuku. Tapi beberapa bulan terakhir ayah tidak pernah pulang, dia hanya mengirimkan uang kepada ibuku tanpa menampakkan batang hidungnya. Saat kehamilan ibuku semakin membesar ayah tidak ada di samping ibuku, bahkan saat ibuku melahirkanku hanya ada halmeoni yang menemani persalinan ibuku. Hingga aku berumur 3 tahun ibuku mendengar kabar bahwa ayah telah menikah lagi dan memiliki seorang anak dari wanita yang berasal dari keluarga cho, keluarga cho itu memiliki perusahaan terbesar ke-2 di negara ini. Ibuku shock dan meninggal karena penyakit jantungnya. Sepeninggal ibuku bibi jun dan paman hang mengurusiku, bibi jun tinggal jauh dari suaminya, paman tinggal di chinna dan bibi tinggal di korea. Hingga aku besar paman dan bibilah yang berjuang menghidupiku. Semenjak aku pindah appa terus mencari keberadaanku, diam-diam dia selalu memerhatikanku. Aku tahu dia itu appaku karena ibu yang mewarisi foto saat eomma mengandungku dengan appa yang merangkulnya.
@@@
Air mataku tidak bisa ku hentikan, tidak bisa dipercaya bahwa kyuhyun orang yang paling aku cintai adalah anak dari ayahku sendiri. Ingin mati rasanya setelah melihat semua itu.
“Kenapa ini harus terjadi padaku” aku terus berucap dalam hatiku, terus-terusan ku hapus airmataku tapi lagi-lagi tidak mau berhenti.
“geu sarama saranga apeun gaseuma, amugeotdo moreuneun sarama, saranghaetgo tto saranghaeseo, bonael su bakke eomneun sarama”
(Karena Orang itu, cinta itu, hatiku sakit
Apakah kau tak tahu apapun, kekasihku
Aku telah mencintaimu dan terus mencintaimu
Aku harus menjalani ini ( membiarkan kau pergi ))

....
Satu tahun berlalu setelah kejadian itu, aku sangat membenci ayahku walaupun sudah berkali-kali dia mengucap kata maaf padaku. Begitupun dengan kyuhyun, aku benar-benar tidak mau melihat wajahnya karena itu hanya membuat hatiku seperti tersayat sembilu. Aku sekarang menjalani study di china jurusan bahasa mandarin, aku dan siwon telah menikah beberapa waktu lalu meskipun hati ini masih belum bisa menerima sepenuhnya tapi akan ku coba perlahan untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan yang pelik seperti ini.
“Yeobseyo” ku angkat hpku yang terus bergetar.
“Saranghaeyo..” ucap siwon kaku, “Cih kau itu baru mengucapkannya 5 menit yang lalu, siwon-ah apa kau tidak ada kerjaan?” aku menjawab ketus
“Banyak, aku punya banyak sekali kerjaan tapi itu tidak bisa ku kerjakan sebelum ku mendengar suaramu” siwon manja.
“Aisshh.. aku sedang ujian, araa!!” tegasku dan semua teman dikelas menoleh ke arahku, aku tersenyum dan mematikan handphoneku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar