Kamis, 30 Desember 2010

when the love reached into my heart part 4


Part 4

Aku memainkan piano dengan jari-jemariku di ruang bermusik, aku rasa aku sudah bermain baik tapi entah mengapa tutsnya tidak mengindahkan setiap nada yang kumainkan. Tiba-tiba siwon datang dan kemudian duduk disebelahku, dia pun ikut memainkannya.
“nada apa yang kau mainkan?”
“slowly” aku menjawabnya penuh percaya diri, siwon tertawa kecil, ku lihat dia sepertinya meledekku.
“slowly? Aku pikir kau memainkan musik cassino, ah tidak tidak itu lebih mirip irama ritmik”
Siwon benar-benar meledekku, aku hanya memasang raut wajah kesal.
“tapi aku sudah memainkannya dengan baik kan?”
Aku kembali memainkan tuts yang berderet di piano itu.
“Andwae” jawab siwon tegas.
“wae?” aku meletakkan pandanganku ke arahnya dan dia sama sekali tak memandangku, dia terus berirama dengan nada yang dimainkannya.
“Kau memainkannya dengan penuh semangat sehingga permainanmu benar-benar memusingkan untuk di dengar, mungkin mayat saja akan berdiri mendengarnya”
“Cih oppa, kau tahu aku pernah kontes internasional..”
“Kontes apa” tanya siwon tidak percaya.
“Ya lomba memainkan nada tinggi..hehe” aku menjawabnya santai, siwon terkekeh.
 “sini” siwon menarik tanganku dan mengajariku cara bermain piano yang benar, aku merasa canggung dengan situasi seperti ini, bukan tuts yang ku lihat melainkan wajah siwon yang begitu serius. Tak lama terdengar suara orang membuka pintu depan dan ryeowook menghampirinya, siwon menghentikan permainannya dan ikut menghampiri orang itu, kulihat ryeowook menepuk-nepuk pundak orang tersebut.
“orang itu?” aku kaget melihat wajahnya yang tidak asing bagiku.
“ahjumma!!” serunya.
Aku langsung memalingkan wajahku dan berusaha menghindar dari penglihatan pria tersebut.
“Kyaa apa yang kau lakukan disini?” dia berbicara lantang
Aku benar-benar tak bisa berkutik. Belum ku jawab pertanyaan dari kyuhyun tadi, dia langsung melayangkan pertanyaaan lainnya terhadapku.
“apa kau mengikutiku? Aishh.. dasar wanita penjilat”
Secepat mungkin aku melihat ke arah kyuhyun dan memelototinya, tapi tak ada reflek sedikitpun yang menunjukan bahwa dia takut kepadaku.
“yaa.. kenapa kau bicara seperti itu? Apa kau itu seorang artis yang bisa membuatmu berpikiran seperti itu?”
Semua orang yang berada disitu tertawa kecil, aku hanya memikirkannya bingung, sementara heechul menatapku dengan penuh kebencian.
“Kyu, kau ini baru saja pulang, kalian pasti kelelahan jadi lebih baik kita bersantai bersama, Khaza”
Ajak siwon kepada yang lainnya, dan mereka pun menuruti ajakannya. Orang ini benar-benar menjadi penengah aku pikir dia itu adalah the winter in the middle of the summer.
@@@
Aku ditinggal sendiri akhirnya aku memutuskan untuk pergi mencari udara segar dilluar dan aku duduk di ayunan di halaman asrama ini. Sungguh aku ingin sekali keluar dari tempat ini, tapi manajer nam bilang bahwa jika aku ingin pergi harus berpamitan terlebih dahulu kepadanya, sedangkan aku tidak tahu keberadannya sekarang. Sungguh melelahkan harus hidup terkatung-katung seperti ini. Tapi entah kemana aku harus mencari tempat tinggal tanpa uang. Sementara selama ini aku hidup dari hasil uang kiriman paman dan sekarang kartu atmku telah diblokir.
“Lee yura-ya”
Seseorang memanggilku dari kejauhan kemudian dia menghampiriku dan duduk di ayunan sebelahku. Dia tersenyum kearahku, dialah leeteuk sang leader dari grup ini. Kulihat wajahnya memang aneh, begitu pula dengan kelakuannya.
“Kau tidak berpikir untuk mencari tempat tinggal kan?”
“Oppa andai kau tahu bahwa ku memang sedang berpikir tentang hal itu” sahutku dalam hati. Tapi ku hanya menjawabnya dengan senyuman. Leeteuk memainkan ayunan yang sedang dinaikinya.
“Aku ingin membantumu untuk mencarikan tempat tinggal”
“andwae, aku sudah merepotkan kalian jadi kalian tak perlu berbaik hati kepada orang yg sudah membuat kesusahan”
“aku sudah mendengar ceritamu yang menyedihkan itu dari paman nam, (teukie memegang tanganku) kau itu sungguh menyedihkan”
Dia menghentikan ayunannya dan menatapku dengan mata yang berkaca-kaca kemudian dia memalingkan wajahnya setelah itu dia pergi sambil mengusap kedua matanya.
“Apa-apaan orang itu” kataku pelan, memandangnya geli.
Tadi pagi aku memang menceritakan tentang kejadian yang menimpaku pada paman nam karena dia memang benar-benar memaksaku tapi aku bilang jangan menceritakan kejadian ini kepada siapapun, ternyata janjinya itu memang tak bisa dipertanggung jawabkan.
@@@
“kemana kau akan pergi?” tanya paman nam penuh dengan keyakinan.
“aku tidak tahu, tapi aku yakin bisa menemukan tempat tinggal untukku”
Aku tersenyum dan mencoba mencari alasan yang kuat agar bisa keluar dari tempat yang menggerahkan ini. Lalu paman nam memegang pundakku dengan kedua tangannya, terdengar yesung menertawaiku dan saat kulihat dia menundukan kepalanya dan terus tertawa.
“itu tidak mungkin, mana ada tempat penginapan selarut ini”
Aku berpikir ini semua adalah salahnya karena tidak mengijinkanku pergi sebelum berpamitan dengannya.
“aku pikir aku bisa menjaga diriku, aku harus pergi sekarang ahjussi, ghamsa hamnida” aku menundukan kepalaku mengungkapkan rasa terimakasihku.
“andwae!!” teriak paman nam yang membuat eunhyuk terlonjak sehingga pisang yang sedang dimakannya terjatuh. Semua orang yang berada disitu mengangkat wajahnya.
“Kau menginap disini malam ini!!” perintahnya tegas.
“MWO???” jawab kami bersamaan. Heechul langsung berdiri dan menentang pernyataan manajernya tadi.
“yaa ahjussi, apa maksudmu?”
“diam kau kim heechul” paman nam memelototi heechul dengan galak. Heechul tak bisa berkutik begitupun denganku. Apa-apaan dia membuat keputusan seperti itu.
“tidak paman, aku itu seorang perempuan jadi itu tidak mungkin dan aku pun tidak mau”
“kalau kau menginap disini aku yang bertanggung jawab, sementara kalau kau pergi sekarang juga aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu”
Aku teringat kejadian kemarin, bagaimana jika aku bertemu lagi dengan para bodyguard yang mengejarku kemarin. Aku tidak punya banyak kekuatan untuk melawan mereka.
“bagaimana?” tawarnya.
Sementara kulihat kyuhyun dan heechul sangat tidak bisa menerimanya. Siwon, leeteuk dan ryeowook hanya melemparkan senyumannya, eunhyuk hanya asik menyantap gyool di mejanya, dan yesung hanya memasang raut mukanya datar. Karena ku merasa mendapat sedikit dukungan akhirnya dengan berat hati ku mengiyakan tawaran paman nam tadi.
“baguslah, ada 2 kamar kosong disini terserah kau mau tidur dimanapun, ayo ikut aku”
Ku lihat paman nam sangat bersemangat membawaku untuk menunjukan sebuah kamar yang akan kupakai malam ini.
“ahjussi” panggilku pelan.
“ada apa?” paman nam menjawab begitu antusias.
“aku tidak memiliki pakaian ganti”
“oohh.. baiklah aku akan mencarikan kau pakaian ditoko seberang sana”
“Mwo? Tak usah baju ini masih bisa ku pakai sampai besok”
“tidak apa-apa aku kan yang menyuruhmu menginap disini jadi aku akan membelikan kau baju sebagai permintaan maafku”
“maaf? Harusnya aku yang meminta maaf” seruku dalam hati.
“kau tunggu disini aku akan kembali secepatnya, hati-hati”
Paman nam begitu bersemangat mencarikanku pakaian, aku tak bisa mencegahnya.
“dia yang akan pergi kenapa malah menyuruh aku yang berhati-hati?” pikirku. Heechul muncul dari balik pintu.
“Kkau (menunjuk kearahku) aku tak mengerti apa maumu, tapi aku yakin kau memang sudah merencanakan semuanya KAN??”
Aku menghampirinya dan “Bruukk!!!” kututup pintu kamarku sehingga membuat hidung heecul terbentur. “Yaaa... Kau wanita angker” bentaknya sambil meringis kesakitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar