Kamis, 30 Desember 2010

when the love reached into my heart part 3


Part 3

“tiiiiiiidddttt..tiiiiiddddtt..” suara klakson mobil membangunkanku, sinar mentari mengarah kepadaku, pandanganku menjadi tak begitu jelas tapi kulihat sekumpulan pria menatap kearahku, aku pikir ini hanyalah sebuah mimpi saat kulihat sangat kontras wajah-wajah dari mereka, aku terduduk dan membuat berbalik jadi aku yang menatap satu persatu wajah mereka. Aku terus menerus mengucek mataku sampai-sampai membuatnya jadi merah.
“ini bukan mimpi kok, kau kaget ya” seorang berbicara padaku, kulihat pakaiannya serba pink. Aku mengangguk pelan.
“kau siapa?” tanya seorang ahjussi lembut. Aku hanya terdiam, bingung harus menjawab apa.
“Kyaa.. dari sejam yang lalu kami berusaha membangunkanmu tapi kau dengan asiknya tidur di depan gerbang, kau tau gara-gara kau aku terlambat!!” bentak salah seorang dari mereka
“ssttt..” ahjussi menaruh telunjuknya di mulutnya, pertanda jangan berisik.
“aku bertanya padamu sekali lagi, kau itu siapa?” ahjussi kembali berkata lembut, dan lagi-lagi pria tadi kembali bersuara.
“apa kau bisu Kyaa!!” dia berkata mengotot.
Kali ini sang ahjussi memukul kepalanya dan berkata “kim heechul, lebih baik kau berangkat sekarang” bentak ahjussi tadi, pria tadi memandang kesal ke arahku seperti mengancam, dan aku masih tetap mematung.
“Lee yura-ya?”
Aku kaget dan mengangkat kepalaku yang dari tadi tertunduk kaku, terlihat seorang pria tersenyum kearahku sambil memegang gelas yang berisikan kopi espresso ditemani waffle. Aku tersenyum lebar dan mengangguk cepat, ternyata itu siwon. Ahjussi bingung bagaimana siwon bisa mengenalku.
“Siwon-sshi” gumamku pelan.
“Kau tau dia tapi kau tidak tau kami?” seseorang berkata lirih padaku.
“oohh hyukie kau jangan sedih..cup cup cup” kata seorang lagi disebelahnya.
“aku tau kalian kok” sahutku percaya diri. Tergambar garis kesenangan diwajah mereka, sang ahjussi pun tersenyum.
“oke siapa kami?” tanya hyukie, dengan yakin ku menjawab “kalian itu adalah (semua orang menatap tajam kearahku) SUPER JUNIOR..hahahaha” aku tertawa bangga, dan yang lainnya pun ikut tertawa bersamaku.
“Ternyata kalian itu sungguh terkenal” ahjussi terlihat sangat bangga dan menepuk pundak hyukie.
Aku hanya tersenyum senang dan merasa aneh terhadap orang-orang ini, aku tahu mereka karena nama SUPER JUNIOR ada di ruang tempat kami berada.
@@@
“kau makan perlahan, kalau kau makan buru-buru seperti itu bisa-bisa sendoknya akan masuk ke mulutmu” perintah kim ryeowook yang daritadi memperhatikanku makan. Sepertinya aku mulai bisa menghapal nama-nama mereka.
“oppa.. masakanmu seperti masakan di restoran bintang 5, haa mashda” aku menguyup kuah sup yang masih tersisa.
“oppa, kata manajermu kalian berjumlah 13 orang tapi kenapa kulihat hanya ada 8?” tanyaku penasaran ryeowook menjawabnya sambil berlalu ke dapur membawa mangkuk sup bekasku.
“Kyuhyun dan yesung memang belum pulang dari kemarin, kyu ada ujian disekolahnya sedang yesung dia sepertinya tidur dilokasi syuting, hankyung sudah mengundurkan diri, kangin mengikuti wamil dan kibum entah kenapa dia lebih memilih fokus sebagai aktor”
Aku hanya mengangguk pelan, nama-nama yang disebutkannya sama sekali tidak kukenal, kulihat dengan jelinya oppa mencuci bekas makanku.
“wookie oppa, kau itu benar personil dari grup ini?”
Ryeowook menoleh kearahku dengan wajah penasaran
“maksudmu?”
“aku pikir kau itu lebih pantas jadi pembantu rumah tangga, karena aku lihat kaulah yang paling rajin diantara yang lain, masakanmu juga enak”
Aku menunjukan kedua jempol tanganku, sementara ryeowook menatapku garang. Dia melepaskan serbet yang ia kenakan dan berlalu ke dalam, aku membuntutinya.
“kyaa oppa, kenapa kau malah bersantai dan meninggalkan pekerjaanmu?”
“kau sekarang yang menggantikanku, karena aku adalah personil grup ini, cepat selesaikan pekerjaan yg kutinggal ara?”
“mwoo?”
“apa kau ingin gratis tinggal disini selama sehari? Kau tahu orang-orang mengantri diluar sana untuk sehari bersama kami”
 “Mwoya?? Apa kau pikir aku mau tinggal di tempat kumpulan pria seperti ini? Aissh..lagipula aku tidak tertarik pada kalian sama sekali”
“baiklah kalau begitu, sekarang kau bereskan semua barang-barangmu dan bergegas menjauh dari tempat ini”
“Mwoo? Barang-barang?” aku ingat semua barang-barang yang ada dalam koperku tertinggal ditempat kusinggah kemarin “aigoo” sungguh tidak memungkinkan untuk mengambil barang-barangku disana.
 “hyung.. aku sungguh lapar, masakan aku ramyeon” seseorang membuka pintu ruangan dimana kami berada, dia terlihat kaget “Omonaa” dia menutup mulut dengan kedua tangannya.
“wanita, benar-benar seorang wanita?” dia mengamatiku dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Saat dia mencoba menjangkau atas bibirku dengan tangannya, ryeowook langsung menepis tangannya.
“yaa hyung dia itu seorang wanita, jadi jangan coba-coba kau menyentuhnya apalagi memegang phtyllumnya!!”
“aahh.. hyung ayo cepat masakan aku makanan, aku benar benar lapar!!” yesung terduduk dan merebahkan dirinya dilantai. Sementara aku hanya tersenyum kaku. Aku mengikuti ryeowook kembali ke dapur, aku merasa kasihan melihatnya diperlakukan seperti pembantu ini. Para personil yang lain memang sedang mengikuti kegiatannya masing-masing, hanya ryeowook yang ada di asrama mereka.
“kenapa kau hanya melihatku? Cepat bantu”
Aku langsung menyelesaikan cucian piring yang sempat ditinggalkan oleh oppa.
“kau itu harus hati-hati dengan yesung, dia itu sangat senang meraba-raba muka orang, entah darimana kebiasaan itu berasal tapi kalau dia mau tidur harus ada wajah lain disebelahnya, kita sudah mencoba mengganti dgn wajah mainan tapi itu tidak berhasil, dia pikir itu kurang elastis”
Aku hanya melongo mendengarnya, ada manusia seaneh itu yang kebiasaannya benar-benar diluar nalar.
“Lalu bagaimana jika dia mau tidur? Apa kalian bergantian untuk merelakan wajah kalian itu?”
“Tidak, tapi aku yang menjadi korbannya karna kita sekamar, aishh.. aku benar-benar membenci hal itu”
Aku tertawa geli dalam hatiku, kalau aku menertawai ryeowook aku pasti akan kena dampak negatifnya. Sudah kuselesaikan cucian piringnya, kulihat ryeowook juga sudah selesai memasak ramyeon. Kami berdua kembali ke ruangan dimana yesung sedang menunggu kedatangan ramyeon yang dinantinya.
“wauuuww.. kelihatannya sangat enak, aku laparr manhi deuseyo” tawarnya, tapi tak sedikitpun melihat kearah kami berdua, saat dia menguyup kuah ramyeon kebiasaannya yaitu memegang sumpit sambil mengangkat mangkuknya.
“orang ini benar-benar aneh” pikirku.
Yesung sudah menyelesaikan makannya, dan tersenyum ke arahku.
“siapa namamu gadis manis?”
“Lee yura imnida” aku membungkukan tubuhku dan kemudian yesung menepuk-nepuk punggungku, sakit rasanya.
“berapa umurmu?” dia kembali menatapku dengan wajahnya yang tak kurang dari 5cm.
Aku bingung untuk menjawabnya karena aku bilang pada yang lainnya jikalau aku masih sekolah di sma, dan jika ku menjawab bahwa umurku sudah 21th aku yakin mereka pasti akan tertawa.
“hmh?” yesung mencoba memberi paksaan pertanyaan kepadaku.
“21” aku memejamkan mata takut kalau-kalau mereka akan menertawaiku.
“kau masih anak-anak” selanya.
Aku kaget dan tersenyum kecil, setelah ingat kejadian lusa ada orang yang memanggilku dengan sebutan ahjumma aku benar-benar merasa terhina.
“kau masih terlalu anak-anak untuk paman nam” yesung melanjutkan pernyataannya.
Ryeowook tertawa geli, dan aku bingung apa maksudnya dan siapa lagi itu paman nam.
“Mian? Aku tak mengerti”
Ryeowook kembali tertawa dan kali ini dibarengi dengan yesung. Aku merasa gerah sekarang dan kedua tanganku sudah ku keppalkan erat-erat.
“Iya paman nam, dia manajer kami”
Dengan santainya yesung menyedot minuman bersoda, aku ingat wajah manajer mereka yang terlihat banyak lipatan di dahinya itu.
“mwoo?” aku membulatkan mulutku. Semua orang penghuni asrama ini memang tidak ada yang beres, aku pun pergi untuk menikmati udara di luar. Aku ingin pergi tapi tak tahu kemana, kembali ku berpikiran bahwa ini semua akibat ulah ahjumma yang sudah menjual rumahku dan membawa semua barang berharga milikku, sehingga tak ada satupun yang tersisa dan dapat kuuangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar