Kamis, 30 Desember 2010

when the love reached into my heart part 2


Part 2

“akhirnya..” aku mendengus kelelahan, aku putuskan untuk tidur di sekolah.
“hanya untuk hari ini lee yura, karena kalau mr. Chang sampai tau kau bisa mati”
Aku merebahkan tubuhku di lantai beralaskan selimut yang kubawa dari rumah, hari ini awal musim gugur jadi cuaca memang terasa sangat menusuk tulang, saat ku mendapat posisi yang nyaman aku tak langsung tidur melainkan ku memainkan handphoneku mencoba untuk menghubungi nomor ahjumma, tapi memang sedari pagi nomornya tak bisa dihubungi. Besok aku harus bangun sebelum murid-murid datang ke dalam kelas ini.
“Ahjumma kau ini kemana? Aiish.. kenapa disini dingin sekali!!! Apa ada orang yang mau menampungku..Hyaa”
Keesokan harinya...
“yura ya” terasa seseorang menepuk-nepuk pundakku, perlahan ku buka mataku dan keadaan ternyata sudah ramai, teman-temanku mengerumuniku, terlihat orang paling menyilaukan penglihatanku “Mr. Chang” aku lekas bangun dan membesarkan penglihatanku. Setelah kejadian itu Aku di ajak untuk membicarakan hal ini di ruang staff, sementara semua orang memerhatikanku saat ku berjalan mengikuti mr chang, ada yang tampak jijik melihatku, ada yang menertawaiku.. “aigoo mr chang aku tidak sengaja tidur disini” tapi dia tetap saja berjalan.
“kau pikir tempat ini adalah hotel?” mr chang menggebrak mejanya dan sontak membuat jantungku berhenti berdetak.
“joesonghamnida” aku sangat gugup karena telah berkali-kali ku melakukan kesalahan padanya, aku benar-benar takut untuk melihat wajahnya, karena jika ku melakukannya itu sama saja aku membunuh diriku sendiri.
“MAAF?? Kau ini, aissh setiap melakukan kesalahan pasti mengucapkan kata “maaf”, apa tidak ada lagi yang bisa kau katakan?? Aku sudah bosan mendengarnya”
“kata maaf itu bukan aku yang membuat, kenapa kau selalu menyalahkanku? sementara aku hanya tidur disekolah ini bukan membakarnya kenapa kau begitu sensitif, lagipula siapa yang mau tidur disini benar-benar dingin dan keras”
“kkauu!!” raut wajah marah terlihat pada mr chang, aku memang sudah terbiasa menghadapi ini karena setiap kali kami berseteru pasti dia selalu memutuskan untuk menskors-ku.
“baiklah, seperti biasa 2 minggu kan? Oke aku bisa bersantai selama musim gugur ini” tanpa tahu apa yang akan dikatakan oleh mr chang aku langsung menyimpulkan sendiri bahwa dia pasti akan menyuruhku untuk pergi dan kemudian mengatakan “lee yura kau jangan datang ke sekolah ini selama 2 minggu!!” dan setelah itu aku akan pergi sambil menenteng tasku. Saat ku berjalan ke luar ruangan, mr chang bersuara
“kau salah lee yura, kali ini aku akan menambahnya jadi selama musim gugur kau tidak boleh datang ke sekolah ini, ARA” suaranya terdengar begitu lembut, namun senyum sinisnya begitu jelas terpasang di wajahnya.
“Baiklah, kalau tahun ini aku tidak lulus lagi akan ku tuntut kau”
Tanpa sadar aku menunjuk ke arahnya, dia terlihat sangat marah dan mulai melemparkan sesuatu yang sedang dipegangnya, sesegera mungkin aku pergi berlari meninggalkan keberadaannya.
@@@
Sudah beberapa tempat kudatangi, sebenarnya banyak tempat yang bisa ku jadikan tempat tinggal tapi keadaannya tidak sesuai dengan orang yang tidak memiliki pekerjaan sepertiku.
“aku tidak punya banyak uang, apa mungkin aku harus bekerja? Hah.. ani ani” kali ini aku benar-benar berpikir keras untuk menentukan jalan hidupku ke depannya. Terbersit sepintas di pikiranku, aku memakai baju dengan banyak lubang, rambut seperti disasak, dan sesekali aku mengagetkan orang-orang “hya kena kau, hahahaha... apa lihat-lihat, aku cinderella, lalalala” aku menari-nari dan semua orang menertawaiku, makanan yang ku makan hanya hasil dariku menggeledah setiap tempat pembuangan sampah.
“Mwo? Andwae, no no no aku tidak boleh menjadi seperti itu! Yang benar saja untuk apa aku bersekolah selama 15tahun jika masa depanku hanya akan kuhabiskan dengan penyakit jiwaku”
Tak kusangka di depanku ada sebuah rumah yang memasang iklan pencarian kerja di depan rumahnya, tapi kenapa bacaannya hanya “need a job, come in”, tak apa ku coba untuk mencari tau perlahan aku melewati gerbang yang terbuka secara otomatis itu.
“annyeonghaseyo” terlihat seorang bertubuh tinggi besar dan berotot menyapaku, bukannya aku merasa senang tapi aku malah menjadi takut, aku tidak tahu tempat apa ini aku mencoba untuk kembali keluar tapi terlambat dua orang berbadan besar menjagaku, terlihat banyak para gadis dengan para ahjussi. Kali ini aku benar-benar ketakutan, saat ku mencoba berlari dua orang tadi menarikku dan membawaku ke atas.
“aaaaa apa-apaan kalian ini?” aku berusaha memberontak tapi tenagaku tak cukup kuat apalagi setelah seharian ini aku belum makan sedikitpun. Mereka membawaku ke sebuah kamar, disana banyak para gadis muda lainnya. Para bodyguard itu kemudian mengunci pintu kamar, setelah aku masuk para gadis itu menatap benci ke arahku. Aku hanya memberikan senyum ketakutanku kalau-kalau aku akan dikeroyok oleh mereka.
“siapa kau?” seorang dari mereka mengeluarkan suaranya, dengan tegas ku menjawab “lee yura imnida” dan kembali memasang senyumku, tiba-tiba seseorang masuk dan begitu saja melepaskan assesoris di kepalanya.
“aigoo aku sudah tak tahan bekerja seperti ini, benar-benar menyulitkan setiap hari aku harus melayani para ahjussi itu”
“waee?” aku berbicara sangat keras dan semua orang menatap ke arahku.
“maksudmu apa noona?” lanjutku, gadis tadi memasang delik matanya ke arahku.
“siapa kau? Kau anak baru?” tanyanya pelan.
“andwae, aku hanya tersesat dan tidak tahu jalan keluar, mohon bantuannya”
“kau sudah masuk ke tempat yang salah, apa kau tidak tahu tempat apa ini?” gadis itu mulai menginterogasiku, aku hanya menggelengkan kepala dengan wajah polosku.
“kau itu benar-benar bodoh” timpalnya.
Aku kaget dan aku pun menjawab “apa maksudmu? Kenapa kau bilang aku bodoh?kau juga bodoh,kalian juga, kya..”
“sekarang kalian bawa anak ini keluar, kelihatannya dia begitu polos dan sepertinya tidak tau tentang hal ini” perintahnya kepada gadis lainnya, entah kenapa mereka semua menuruti perintah gadis tersebut dan langsung membawaku mengendap-endap keluar dari rumah itu, aku hanya mengikutinya karena ini memang sangat terasa asing bagiku. Akhirnya kami sampai di gerbang belakang dan mereka menyuruhku naik ke atasnya akupun menurutinya dan sesampainya ku diatas dua bodyguard datang
“turun palli palli” perintah para gadis itu, sesegera mungkin aku turun dan aku berhasil keluar dari tempat sesat tersebut, tapii ternyata para bodyguard itu keluar dan mengejarku, aku berlari dengan kekuatan penuh tanpa tahu arah dan tujuan. Hingga aku tiba pada suatu tempat dan tanpa pikir panjang aku masuk kedalam gerbang dari tempat tersebut, aku mengunci gerbang dan ku intip dari dalam sepertinya para bodyguard itu kebingungan setelah kehilangan jejak diriku dan akhirnya mereka pergi menjauh.
“fyuuhh.. akhirnya” tak terasa karena aku begitu kelelahan aku ternyata tertidur di tempat itu, hari memang sudah sangat larut. Hari ini benar-benar hari yang begitu menguras energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar