Kamis, 30 Desember 2010

when the love reached into my heart part 6

Part 6
“Kau beri dia nafas buatan?” saran yesung padaku, aku menggeleng tidak mau.
“Yang benar saja, apa kau gila? Jika dia memberikan nafas pada paman nam aku yakin paman nam pasti koma” tandas eunhyuk. Aku bangkit dan kucoba melaksanakan usul yesung tadi saat ku mendekat “Awas” siwon menepisku dan menggantikan posisiku. Semua orang terbengong.
“Hyung..” ucap kyuhyun. “Ahjussi itu sudah seperti ayahku” sahut siwon datar, paman nam tersadar dan tersenyum padaku.
“Yura-ya kau tidak apa-apa?” tanyanya khawatir, aku bingung tidak mengerti apa yang dikatakannya.
“Ahjussi.. dia yang melukaimu kenapa kau malah bertanya seperti itu padanya?” tegas heechul.
“Kim heechul aku tahu kepribadianmu, dia hanya melempariku dengan sendok tapi tidak tahu saat aku pingsan kau akan melemparinya dengan apa” paman nam berusaha bangun dengan bantuan leeteuk, aku tersenyum mendengar perkataannya tadi meski heechul sangat tidak senang.
“Ahjussi.. aissshh” heechul mencibirkan bibirnya dan menatapku garang.
“Hihi.. kau itu lebih buruk dari harimau rupanya” tukasku sambil berjalan membawa tumpukkan piring. Setelah itu akhirnya kami berangkat bersama ke puncak.
Sesampainya disana..
Aku sudah bulak balik mengangkut kayu bakar tapi kyuhyun hanya berdiam diri sambil membaca buku. Aku menghampirinya “Hyaaa..” kyuhyun tersentak, sepertinya suaraku memang sangat kencang.
“Ahjumma.. apa kau ingin membunuhku?” bentak kyu, aku menatapnya sinis “Hyaa.. aku lihat daritadi kau hanya berdiam diri seperti itu, apa kau tidak berniat untuk membantuku yang berlalu didepanmu sambil membawa tumpukkan kayu?”
Kyuhyun tersenyum paksa dan menunjuk ke arah Enhyuk dan leeteuk yang begitu hiperaktif berlari-lari dari ujung sebelah utara ke ujung sebelah selatan. Shindong, yesung, donghae dan heechul bersiap-siap di meja makan menunggu makanan yang sedang di buat oleh ryeowook dan sungmin.
“Kau lihat, bukan hanya aku, jadi sekarang kau cepat selesaikan pekerjaanmu, Go Away” perintahnya dan kembali terduduk di kursi bersantai dengan buku yang masih depegangnya. Aku sangat membencinya. Setelah itu aku dan siwon menyusun satu persatu kayu yang kami dapatkan.
“kau tidak lelah?” tanya siwon sambil terus menyusun kayu.
“tidak, aku malah sangat senang”
“karena ada aku kan?”
 “Kau percaya diri sekali oppa, aku senang karena ini adalah pertama kalinya aku berpiknik”
Sedang asik kami berbincang seorang wanita menyelip ditengah tengah aku dan siwon. Dia bertingkah sangat genit di depan siwon, aku sangat kesal kepadanya. Makanan sudah siap dan secepat kilat aku menuju meja makan karena kali ini perutku sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Saat ku coba menjangkau bulgogi yang pas di depan mataku, heechul merampasnya.
“sepertinya ini enak” katanya tanpa beban, aku harus bersabar kali ini agar tidak menimbulkan pepecahan lagi, yesung hanya memandang dengan datar, leeteuk menggeleng-gelengkan kepalanya. Hanya ada gimbap yang tersisa, siwon mengambilkannya untukku dan meletakannya di piringku yang masih kosong. Aku tersenyum senang meski mataku berkaca-kaca tak kuat menahan lapar.
Aku pun langsung memakannya, pria ini benar-benar baik.
@@@
“waah Aleumdaun” aku sangat mengagumi keindahan alam dimalam hari dengan kerlipan bintang di langit malam. Ku perhatikan ada seseorang disana sedang menyendiri ditengah gelapnya malam. Ku coba menghampirinya dan terlihat eunhyuk sedang menangis tersedu.
“Wae?” aku mengeluarkan suara selembut mungkin kemudian aku duduk disampingnya.
“Peluk aku” eunhyuk tampak kacau sekali.
“kalau kau pergi aku akan terjun dari atas tebing ini” ancamnya.
Aku sangat bingung, ada apa lagi dengan orang ini, tiba-tiba bertingkah seperti itu.
“ayo cepat” eunhyuk membuka kedua tangannya agar aku bisa terjatuh kedalam dekapannya. Ku melihat ke segala arah takut akan ada yang melihat kita berdua. Tapi sepertinya dia memang sangat menyedihkan, akhirnya aku pun kembali terduduk dan merelakan diriku didekap kuat olehnya. Lama sekali rasanya dia tidak melepaskan pelukannya itu, tiba-tiba terdengar suara ramai mendatangi kami berdua. Aku mencoba melepaskannya tapi tidak bisa.
“aissh kau hebat yura bisa tahan dengan bau badan eunhyuk”
Aku rasa itu suara yesung, dia berbicara sambil menertawaiku. Apa ada sebuah kelucuan disini? Aarrgghh sekali lagi aku mencoba melepaskan dekapan eunhyuk dan berhasil. Aku langsung berdiri dan kulihat disana bukan hanya yesung tetapi juga shindong dan heechul.
“apa maksudmu, yaa??” aku mulai geram setelah mengetahui ternyata eunhyuk hanya berpura-pura.
“ya Lee yura, kami memang sengaja mengerjaimu, eunhyuk belum mandi selama seminggu ini jadi siapa yang bisa bertahan dengan dekapannya selama 1 menit kami akan memberi hadiah pada hyukie 30dolar, dan kau bertahan lebih dari 3 menit, kau hebat yura” shindong menjelaskan panjang lebar, aku sangat sangat kesal dengan kelakuan mereka dan ingin sekali rasanya ku meninju mereka satu persatu.
“yaa eunhyuk, kau benar-benar monkey!!!” aku menunjuk tajam ke arah eunhyuk, dia terlihat sangat senang. Yang lainnya juga merasa puas. Aku pergi meninggalkan mereka dengan kedongkolan hatiku. Dalam perjalanan aku terus menggerutu “apa-apaan mereka ini, aku yang merasakan baunya kenapa eunhyuk yang diberi hadiah, aigoo” sikapku tak terkendali sehingga aku menendang kaleng yang ada di depanku. “aww” terdengar suara orang meringis. Ternyata kaleng yang aku tendang tadi mengenai seseorang jauh disana “kyuhyun” ucapku. Secepat mungkin aku mengumpat dibalik pepohonan yang ada, sementara kyuhyun berteriak untuk memastikan siapa yang melempar kaleng itu.
“Kya siapa disana? Yaa keluar kau kalau tidak aku akan membunuhmu” geramnya.
“Yura-ya” panggilnya.
Aku menoleh dan tampak seorang berperawakan tinggi dan putih dia tersenyum sinis melihat tingkahku.
“kau mau sembunyi?” kyuhyun tersenyum iblis.
Aku hanya menundukan kepalaku, aku sangat takut untuk melihat ke wajahnya. Aku pikir tadi dia ada disana ternyata dia mengetahui keberadaanku.
“mianhae, mianhae, mianhae, mianhae, jeongmal mianhaeyo” aku terus menunduk tidak mau melihat mukanya
“apa kau tidak mau melihatku, yaa?” teriak kyu, akupun mendongak, ternyata keningnya terluk.
“Mwoo? gwaenchanayo” aku berdiri dan mencoba menjangkau lukanya, namun orang ini ternyata tak ingin disentuh olehku.
“kau memiliki tenaga kuda? Kau itu aish selalu membuat gara-gara, aku tak pernah melakukan kesalahan padamu tapi kenapa kau selalu menghantui kehidupanku? Kau itu benar-benar sebuah bencana”
“Kenapa dia malah menghinaku seperti itu, aku hanya tidak sengaja menendangngnya lagipula itu semua kulakukan karena sikap dari para hyungnya itu” kesalku.
“kau pikir aku sengaja melakukannya? Kalau pun aku sengaja untuk apa aku mengenaimu sementara banyak orang yang lebih menarik disini, salah siapa kau ada disana saat kaleng itu membentur kepalamu”
“cih ahjumma, kau itu seorang wanita yang kesepian jadi aku yakin kalau kau melakukan ini karena kau ingin dekat denganku”
“mwoo? Kenapa kau begitu percaya diri mengatakan hal itu? Aissh.. kau ini selalu memanggilku dengan ahjumma, kau tahu aku tidak suka”ingin rasanya ku jenggut rambutnya itu
 “karena aku suka semua hal yang kau tidak suka, ara!! Kau itu sunbaeku jadi apa masalahnya jika aku memanggilmu bibi, lagipula jika aku memanggilmu gadis kecil rasanya akan sungguh menggelitik”
“aissh.. orang ini, baik terserah kau saja” aku mendekatinyaa dan ku pencet bekas lukanya, dia langsung jongkok dan meringis kesakitan saat ku beranjak pergi.
“aigoo, apa yang kulakukan” aku langsung berbalik menghampirinya.
“aww.. ushh” rintihnya, kyuhyun memegangi kepalanya sepertinya lukanya memang cukup serius. Dengan tangan gemetar aku mencoba menjangkaunya, kali ini dia tidak menepisnya dan membiarkan diriku melihat lukanya.
@@@
Sudah selesai ku obati luka di kening kyuhyun, tak ada ungkapan rasa terimakasihnya kepadaku yang telah mengobati lukanya.
“kenapa kau tetap berdiri disitu?”
“cheonmaneyo” aku berbicara sangat keras agar dia sadar untuk mengucapkan terimakasih kepadaku, namun dia tetap masa bodo dan kembali berbaring di tempatnya semula. Aku pergi dengan perasaan kalut akan hari ini, sesampainya di tempat penginapan kulihat tak ada pintu masuk karena para wanita itu menutupnya dari dalam sehingga ku tak bisa membukanya.
“hanya orang gila yang berlibur di tengah musim gugur seperti ini”
Aku duduk didekat perapian sambil memeluk kedua kakiku, udara sangat dingin dan tak ada selimut disini.
“kemari” siwon menghampiriku dan menyelimutiku dengan jaketnya. “Aih begitu romantis orang ini, siwon kau benar-benar sempurna” pikirku.  orang-orang yang sudah tertidur lalu terbangun untuk menikmati hangatnya perapian, kulihat juga ada kyuhyun dari arah tempat tadi.
“Sungguh dingin didalam sana” ucap donghae sambil terus-terusan menguap.
“kyu ada apa dengan keningmu?” heechul tersadar akan keadaan kyuhyun. Aku terus memandang kyuhyun dan memasang wajah garangku dengan maksud agar dia jangan memberi tahu tentang hal itu.
“Tanya saja padanya” jawab kyuhyun singkat sambil mengedek  ke arahku dan jelas saja karena kelakuannya itu aku sekarang menjadi pusat perhatian.
“Kau” heechul benar-benar marah padaku, tapi tentu saja manajer nam tidak ingin ada keributan lagi diantara kami.
“aku pikir yura tidak sengaja melakukannya, kau tidak usah sensitif seperti itu dia hanya tidak tahu, benarkan yura?” paman nam mengedipkan sebelah matanya, aku langsung mengangguk cepat.
“hyung untuk mengurangi rasa dingin ini bagaimana kalau kita memainkan sebuah permainan?”  siwon memang keren, disaat aku bermasalah dia selalu menjadi penyejuk hatiku. Aku benar-benar menyukainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar