Kamis, 30 Desember 2010

when the love reached into my heart part 5


part 5 

Belanjaan paman nam sangat banyak, aku rasa sepertinya dia masuk lewat jalan pintas sehingga tak ada seorangpun yang mengetahuinya.
“ini kubelikan banyak pakaian untukmu”
Ku lihat satu persatu, kenapa pakaiannya dress semua. Aku perlu pakaian untuk melakukan kegiatanku sehari-hari bukan untuk peragaan busana.
“bagaimana? apa kau menyukainya?” paman nam benar-benar sangat baik. Tak mungkin bagiku untuk mengecewakannya.
“neommu yeoppo”
“baiklah, setelah itu kau gunakan ini” dia membawa baju berlapiskan baja yang digunakan para tentara untuk berperang.
“MWO? Apa ini ahjussi?”
Aku kebingungan melihatnya, bagaimana mungkin dia bisa menyuruhku memakai benda seperti itu pasti aku akan terlihat sangat bodoh dan semuanya akan menertawaiku.
“ini sebagai pengaman, kau tidak mau kan sesuatu hal terjadi pada dirimu? Kalau malam-malam Yesung itu suka menyelinap masuk ke kamar orang lain”
Aku kaget mendengarnya, akhirnya aku menuruti perintah dari paman nam tadi kemudian aku keluar dengan pakaian yang jelas-jelas membuatku merasa berat untuk melangkah. Semua orang yang sedang menonton diruang tv menatap ke arahku, bersusah payah ku coba untuk duduk tapi aku tidak bisa.
“apa-apaan kau ini?” kyuhyun memang merasa tak nyaman dengan keberadaanku. Dengan datarnya ku jawab “pelindung”. Semuanya hanya terdiam, yesung sudah menertawaiku dari awal melihatku, dan eunhyuk hanya menelan ludahnya.
“ahjumma, kau itu hanya bersikap bodoh atau benar-benar bodoh sih?” kyu naik darah.
“kau tidak dengar tadi dia bilang pakaian itu adalah pelindung, agar badannya tidak terlihat seksi” enhyuk mengeluarkan kata-kata sambil memeragakan gerakan genit hal itu begitu menggelitik yesung.
“kau pikir kami akan tergoda olehmu?” kyuhyun kembali memandang dengan raut wajahnya yang kesal. Ku lihat heechul hanya masa bodo dan terus memencet remote tv. Tapi aku tidak melihat siwon “ kemana orang itu?”, aissh aku malah mencarinya bukan malah menjawab pertanyaan yang ditujukan kyuhyun padaku.
“kalian itu kan pria sedangkan aku seorang wanita, tidak ada yang tidak mungkin”
Kali ini terlihat kyuhyun tersenyum paksa dan diapun berkata pedas padaku
“yaa kau harus tahu bahwa tak ada yang menarik pada dirimu, lihat (menunjuk ke arahku) dadamu saja rata seperti omelet”
“MWOO??” aku tersentak mendengar pernyataannya, benar-benar membuatku naik darah.
“yaa kau pikir dadamu tidak rata? Hah”pekikku.
Mereka yang menyaksikan perseteruan antara kami berdua tertawa keras, yesung sudah berguling-guling, ryeowook malah sudah keluar air mata dan heechul yang dari tadi hanya diam mulai menyunggingkan bibirnya. Benar-benar menyebalkan melihat kenyataan bahwa mereka menjadikanku sebagai bahan lelucon di rumah ini.
“Kau akan bertempur yura-ya? Kau lebih mirip satria baja hitam, cih kau benar-benar aneh yura-ya” heechul bersuara dan berlalu ke kamarnya, disusul dengan yang lainnya. Hanya ada ryeowook yang menemaniku.
@@@
“Mworago? Apa kau  bercanda?”
Heechul sangat erat memegang handphonenya.
“Ani aku tidak mau, akan ku putuskan besok tapi kau jangan pernah menghubungiku lagi, aku tidak suka terus kau perolok seperti itu”
Panggilan terputus, heechul merebahkan dirinya di atas kasur, dia terus mengotak atik handphonenya, mendekatkannya ke telinga dan “aniyo aniyo” dia begitu gelisah.
“Apa-apaan dia ini, tak bisakah dia menungguku hanya untuk setahun? Aiishh aku tak bisa percaya ini”
@@@
“aisshh kalau begini caranya aku akan benar-benar tidak tidur semalaman ini!!” aku sangat kesal dengan keributan diluar sana. Aku  bangun dan keluar dari kamarku untuk mencari asal suara yang ku dengar. “rupanya dari sini” aku membuka pintu kamar seseorang dan “kyaa!!!” teriakku, rupanya kyuhyun sedang bergulat dengan komputernya, secepat mungkin aku berlari ke kamarku.
“omo..omo.. yang benar saja kalau aku tahu itu dia tidak akan ku menghampirinya, aisshh bodohnya akuu” aku memukul-mukul kepalaku, seseorang diluar sana mengetuk pintuku, aku tahu itu pasti kyuhyun karena kudengar dia berteriak “yaa ahjumma, apa kau gila!! gara-gara kau aku kalah, araaa!! Sebenarnya apa yang kau inginkan? Yaa ahjumma?aku kalah araaa ahjmma” dia menendang pintu kamarku, aku menutup telingaku dengan bantal, aku yakin kalau aku keluar menemuinya, tamatlah riwayatku.
Keesokan harinya saat semua telah berkumpul di ruang makan aku hanya terduduk diam dikasurku, tidak bisa ku elakkan rasa kantuk ini. “Aaaa.. aku sangat mengantuk, hooaammh” saat ku menguap seseorang mengetuk pintu kamarku.
“Lee yura, kau tak mau makan? Kalau tidak akan ku makan semuamuamua makananmu, ara?”
“Kim heechul, bilang saja kau masih lapar.” Aku pun bergegas setelah mendengar teriakan heechul tadi. “Aku malas mandi.”
“Hyaa.. walaupun kau tidak mandi setidaknya kau sikat gigi” heechul merebut sumpitku.
“ heechul kau selalu tidak mengindahkan kehadiranku” batinku. Aku memutuskan membawa makananku ke dalam kamar. Dari kemarin aku tidak melihat siwon bahkan saat ku ditertawakan semua orang dia tidak ada. “Aissh berpikir apa aku ini, lagipula walaupun tadi malam dia ada disini sepertinya aku pun tak akan terhindar dari olokan mereka, memang aku terlalu bodoh.” Setelah menyelesaikan sarapan aku langsung mencuci muka dan keluar kamarku.
“Kami akan pergi dan ku harap kau mencuci semua piring kotor ini” pinta yesung sambil terus tertawa. Aku membantahnya “Hyaa.. kau itu sungguh menghinaku tertawa seperti itu”
Kulihat semua orang tengah bersiap-siap dengan berpakaian rapi, ada siwon juga.
“kalian mau kemana?” tanyaku penasaran
“kita mau berpiknik” sungmin meraih tas ranselnya, aku jadi tidak  mengerti apa yang akan mereka lakukan.
“ kalau mereka berpiknik hari ini kapan aku bisa berpamitan untuk pergi” pikirku.
“kau mau ikut?”siwon berbisik kepadaku, tentu saja aku kaget mendengarnya ternyata tak hanya siwon yang mengajakku manajer nam malah sudah menyiapkan barang-barang yang akan kubawa.
“kau ikut dengan kami yura”
Aku mengernyitkan dahiku, rasanya hati ini tidak bisa menolak tapi tidak mungkin selamanya aku akan bergantung pada mereka.
“Ahjussi, biarkan dia mencuci piring kenapa kau malah mengajaknya” tentang heechul, paman nam memelototinya “Kau pikir dia pembantu?”, heechul mencibirkan bibirnya menandakan ketidak percayaannya atas semua perlakuan paman nam terhadapku.
“Hya.. Kau telah merebut hatinya?” perkataan heechul itu membuatku seperti mau muntah, yesung tertawa keras.
“Heechul-ssi apa MAKSUDMUUU???” aku mengamuk dan ku lempar sendok yang ku pegang ke arahnya, dan “PLAKK” itu mengenai paman nam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar